Kue benci tapi rindu, begitu tepatnya sebutan utk macam2 kue tradisional aka jajan pasar versi sy. Lemper adalah salah satu jajanan pasar yg sy coba dan berhasil , dari beberapa kue tradisional yg sempat di coba tetapi tidak sempat ter ekspos karena gagal :)).

Kalo dulu sempat mencibir, aih buat apa bikin jajan pasar, paling cuma begitu saja ;)). Karena saat pertama turun ke dapur di Doha tertarik akan bolu2 dan sejenisnya. Lama2 bosan juga dan mulai melirik jajanan pasar. Hmmm ternyata pembuatannya rumit juga hayyaaa.., utk lemper saja bisa di sebut urutan pengerjaannya mulai dari merebus ayam, men suirnya menjadi kecil, menumis. Lalu berlanjut dengan mengukus beras, kalo di kampung, almarhum mbah sy suka merendam beras ketannya semalaman untung yg itu tdk terjadi :) , lalu di aron dengan santan terus di kukus wadowwww.....membentuk bulat, mengisi dengan isian ayam , membungkus dengan daun pisang, benciiiiiii dah pokoknya. Itu belum temasuk mengelap daun pisangnya. Duh!!! kalo bukan karena pengen ...

Pernah terpaksa membuat utk teman ,padahal cuma 30 biji, ampun...tidak lagi2 dah. Langsung terbayang ibu2 di kampung, ibu2 pembuat jajan pasar di pasar tradisional , hebat kali mereka.
Jadi panjang ceritanya :)...
Sungguh sy terkena karma sekarang ;)), fall in love with them, dan lemper ayam yg tidak sengaja sy temukan di blog Keluarga Nugraha ini membuat sy bener2 tidak berpaling ke resep yg lain :)