Mengenal teh susu atau yg popular di sebut chai ini ketika kami memulai hidup yg baru di Doha . Teh yg kami kenal adalah teh melati . Jika  di Jakarta yg di pakai "teh cap botol" sedang di tempat kelahiran sy Lawang Jatim " teh cap bandul".  Menyebut jenis teh itu selalu menambah rindu akan  harum tanah kampung halaman , terutama jika sudah memasuki bulan2 Juni ...sepertinya separuh pikiran sudah berada di sana di samping ibu :).

Hari pertama suami masuk kantor, dia bercerita , disajikan secangkir  teh  yg di tambahkan susu dan rasanya lain. Setalah beberapa tahun di Doha baru tertarik membuatnya. Ternyata bukan sekedar teh di tambahkan sedikit susu seperti yg sy lihat ketika makan di sebuah resto besar di Surabaya.  Ada beberapa jenis rempah di tambahkan antara lain jahe ( ginger ) , cengkih ( clove ),  kayu manis ( cinnamon ), kapol ( cardamon ), adas ( fennel seed ). Pastinya sudah tidak asing lagi  jika jenis2 rempah tersebut mempunyai manfaat bagi tubuh . Misalnya jahe berfungsi sbg  sebagai antioxidants, meredakan gejala flu dan sakit pada tenggorokan. Cardamon , ginger dan cinnamon untuk gangguan pencernaan . Dan masih banyak lagi bisa di baca di sini. Chai tea yg sudah mendunia ini berasal dari India ,negara yg membuat sy teringat dengan warna2 yg cerah dan harum rempah2nya yg eksotik..Satu lagi yg tidak bisa  di pungkiri...sy jatuh hati :)

Jenis chai ini adalah resep ke dua yg di coba setelah chai masala, mempunyai rasa yg sedikit ringan karena tidak memakai jahe dan cengkih sebagai bahannya. tetapi yg jelas great taste!.
Btw resep diambil dari buku Habeeb Salloum seorang  penulis tentang kuliner dan budaya Middle east dan negara di kawasan Mediterranean , variasi resepnya cukup menantang dan sudah pernah gagal membuat nasi udang :D....semacam prawn biriyani.wadowww ....