Oh ternyata kesampaian juga bikin siomay , olala.... Membuat siomay sebetulnya mudah , kenyataan nya sampai ter delay hampir satu bulan , kok bisa ya :D.  Belum lagi wonton skin sudah menghilang dari peredaran sejak ramadhan  Agustus lalu...ohoiii kemana ya... tante cantik  yg mau mengimport wonton skin . Sebab kulit pangsit  menghilanglah maka acara membuat siomay jadi tertunda, sepertinya sayang jika tidak benar-benar on the mood. Nanti hasil akhirnya tidak sesuai harapan bisa menyesal berbulan bulan haha...

Resep ini langsung mendapat sambutan hangat dari penikmat baking di rumah kecuali si bungsu :), berarti mereka suka. Dulunya sy pikir harus di kerjakan  di food processor ( mengingat namanya saja sudah agak alergi :P ), ternyata ikan tengiri hanya di cincang begitu juga udangnya ,  belum lagi ada minyak wijen digunakan sebagai bumbunya , minyak yg  mempunyai  aroma eksotik dan termasuk salah satu  favorit ingredients,  asyik lah kalo begitu.
Membuat makanan khas negeri tercinta memang memerlukan kesabaran begitu juga dengan siomay ini, dari membuat siomay tahu sampai pare yg di isi. Trus daun kol yg di lipat rapi, telur rebus sampai kentang belum lagi membuat bumbunya, aihh !. Jika bukan karena rasa ingin tahu, sepertinya menunggu tahun depan saja jika mudik :)). Btw yg paling sy sukai adalah bagian  membungkus isi siomay dengan wonton skin karena setelah matang bentuknya indah sekali ...wontonnnn skin oh my...my!
Resep  seri masak femina, Primarasa, Jajanan Pilihan.

Membuat kue sus adalah sesuatu yg istimewa buat sy, ada kenangan manis di dalamnya ehem! :). Selalu tertantang mencoba variasi resep kue yg satu ini , membuat sy tidak ragu mengambil buku yg berada di antara banyak buku2 resep yg di jual di gerai Gramedia liburan Juli kemarin, " Rahasia membuat Kue Sus" oleh Diah Sujani Ananto .
Dari  beberapa literatur yg sy   baca  menyatakan kue ini  berasal dari Perancis choux ( pronounced shoo ) , ditemukan pd th 1540 oleh seorang chef , chef Panterelli, wow berarti sudah panjang juga perjalanan kue ini .
Di negeri kita kue ini sudah sangat familiar sehingga bisa di jumpai dari pasar tradisional sampai hotel berbintang lima :). Kue sus sendiri dalam bahasa Belanda di sebut Soes, kue bundar berongga yg di isi dengan fla, custard  atau daging. Ada beberapa variasi kue sus seperti  eclair, paris breast, dan croquembouche ( kue sus yg di susun hingga tinggi, di isi vla dan di hias caramel ) , utk yg terakhir langsung mencuat pertanyaan bisa di coba gak ya :D.

Tekstur sus dari resep ini agak sedikit tebal dengan rasa manis yg light , berebeda dengan sus2 sebelumnya yg pernah sy coba. Pas banget dengan vla yg memang sudah ada di resepnya, di sebut di dlm buku resep itu sebagai vla klasik , mungkin karena bahan dasarnya. Oh ya ada sedikit penambahan baking powder, yg ini bener baru buat sy , karena dari beberapa buku yg ada di rumah ,  resep kue sus tidak menggunakan bahan tsb. Sy wonder fungsinya, sebagai pengembangkah karena sus tanpa BP pun sudah mengembang ...anyway secara keseluruhan sus ini tidak mengecewakan believe me :).
Kali ini sus di sajikan dengan ice cream strawberry di tambah buah cerry sebagai garnish ehemm...yummy juga .

Sepertinya atau bahkan iya betul , sy sudah ketinggalan gaung cupcakes yg satu ini. Jika tidak salah beberapa bulan yg lalu , mungkin juga tahun lalu tepatnya :D, cupcakes ini banyak berseliweran di blog para penggila baking. Kali ini ternyata kesampaian juga, setelah mendengar testimoni dari seorang sahabat yg aduhai!  jika dia sudah men deskripsikan  satu jenis makanan maka seorang presenter kuliner kondang  pun lewat dah ;)). Begitu juga celotehan dia mengenai cuppi yg satu ini hoaa...kata dia " gilee teksturnya moist..rasanya haduhh sangat membelai lidah , warnanya cantik perpaduan ingredientnya uhui, sayang gw gak suka frostingnya, tp asli situ  harus coba ye....bla...bla...oh my dear Del! sungguh beruntung sy punya teman seperti dirimu. Yg selalu ramai, ceria dan selalu memuji hasil baking sy meskipun bantat :)).
Resep  di copy dari allrecipedotcom, setelah buka tutup beberapa website tentang RV cupcakes, pilihan sy jatuh pd halaman allrecipe yg mempunyai read review bintang 4 bahkan mendekati 5 almost perfect
Btw sy gagal menemukan resep yg tidak menggunakan bahan pewarna, teman  bilang beetroot digunakan sebagai pengganti warna merah, mudah2an bisa di coba nanti2. Yang tidak cocok dengan selera hanya frostingnya, sudah umum di ketahui jika resep dari luar Indonesia hampir semua frostingnya pasti manis dan eneg:). Kali ini sy cuma membuat setengah resep dan abragadabra ..semoga cocok dengan rasa cuppies nya . Cream cheese , di tambah 2 sendok makan vegetable shortening , 15 gr sour cream, beberapa tetes vanilla extract dan gula bubuk sekenanya lalu di incip2 sampai pas.., aihhh...terlihat sekali desperate nya  :)).

Masih kelanjutan dari mencari makanan apa yg nyaman di santap ketika selera makan berkurang :). Waktu iseng jalan di supermarket, tidak sengaja mata tertuju pada buah labu/ pumpkin yg berada di rak sayur2.  Dari bentuknya yg sama ,  yakin itu labu, cuma ukurannya kecil dan kulitnya hijau. Sepertinya warna kulit labu ini yg membuat keinginan membeli buah yg memiliki rasa khas ,dan yg lebih lagi  tentunya indah utk di ambil gambarnya :D . Walau tidak yakin dalamnya nanti bertekstur seperti apa, akhirnya berada di keranjang bawaan juga.

Kolak labu ini sangat mudah membuatnya, hanya sekedipan mata :), dan hasilnya lumayan juga. Perpaduan rasa labu , santan kental , gula merah ,  jahe dan daun pandan tentunya menghasilkan rasa yg legit dan aroma yg eksotik. Tetapi apa boleh di kata ternyata hasil akhirnya  ada yg kurang pas ,  ternyata warna labunya tidak se oranye labu berukuran besar  yg banyak kita jumpai di pasar tadisional ataupun swalayan di tanah air. Teksturnya tidak  soft dan legit , tp its oke , paling tidak santannya kita bikin sedikit kental dan di tambah sedikit vanilla powder akan menutup kekurangannya. Akhirya sore itu , kolak labu hangat menemani menghabiskan waktu menunggu saat sholat maghrib tiba :)



 

Oh no..kadang susah sekali mengembalikan semangat utk tetap eksis menulis :D, apalagi jika ditengahnya ada jedah karena sakit hmm serasa semuanya bakal berhenti. Memang saat yg paling tidak enak adalah jauh dari keluarga besar ketika sakit , padahal usia juga tidak lagi muda bahkan sudah menjadi ibu yg salah satu putrinya menjelang dewasa , harusnya sudah bisa mengendalikan emosi untuk tidak terpuruk karena ingin sekali jumpa orang tua (baca: ibu :) )  atau orang2 terdekat yg biasanya ada di kala kita sakit. Dan di mana ada orang sakit yg rasanya enak haha...apalagi jika sampai kehilangan selera makan seperti yg sy alami beberapa pekan kebelakang. Makanan enak di pandang karena rasa lapar tetapi begitu di kunyah semua berasa hambar :D, bahkan sekalipun itu makanan favorit .

Sampai suatu hari menemukan resep puding jeruk ini di koleksi buku resep, btw  membaca dan memandangi gambar buku2 tsb menjadi kebiasaan sejak di Doha, apalagi jika sedang suntuk :D. Puding ini tidak terlalu istimewa , karena jujur penikmat baking di rumah tidak ada yg suka :)). Tetapi untuk yg baru sembuh dari rasa2 tidak nyaman di mulut karena sakit, sepertinya puding ini oke.  Rasanya yg segar, manis2 asam dan light karena tidak berbahan susu mungkin cocok untuk sekedar mengembalikan selera makan :).
 



Resep diambil dari majalah sedap edisi 62/XII/2011...have a great day!  , rise and shine! sepertinya ini cocok utk sy pribadi :D